Pelatihan DID Dorong Layanan Kesehatan Lebih Inklusif di Kabupaten Ngawi

Wajah sumringah peserta pelatihan DID Kabupaten Ngawi saat berfoto bersama

Ngawi, 20 Agustus 2025 – Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi menggelar Pelatihan Pengembangan Inklusif Disabilitas (Disability Inclusive Development/DID) selama dua hari (14-15 Agustus 2025) bertempat di Aula Dinas Kesehatan dan Puskesmas Karangjati.

Kegiatan ini melibatkan beragam unsur staf kesehatan, mulai dari Kepala Puskesmas, dokter, perawat, bidan, tenaga manajemen, hingga petugas parkir dari dua Puskesmas percontohan di Ngawi, yakni Puskesmas Karangjati dan Puskesmas Sine. Pelatihan DID ini difasilitasi oleh Bapak Arizky Perdana Kusuma dari PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia) Kabupaten Probolinggo. 

Praktik mendorong kursi roda yang dilakukan oleh staf Puskesmas menuju loket pendaftaran

Kedua Puskesmas tersebut ditunjuk langsung oleh Dinas Kesehatan sebagai Puskesmas percontohan sebagaimana prosedur dari kebijakan Integrasi Layanan Primer (ILP). Dengan langkah ini, diharapkan tercipta pelayanan kesehatan yang lebih ramah, aksesibel, dan berkeadilan bagi semua, termasuk masyarakat dengan disabilitas.

Secara umum, pelatihan DID ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, meningkatkan perspektif dan pengetahuan staf Puskesmas mengenai konsep disabilitas dan pembangunan inklusif. Kedua, membekali peserta dengan keterampilan yang tepat dalam berinteraksi dengan penyandang disabilitas selama proses pelayanan kesehatan. Ketiga, mendorong setiap Puskesmas untuk memiliki rencana pengembangan layanan yang lebih ramah disabilitas.

Pada hari pertama, peserta lebih banyak mendapatkan materi mengenai konsep dasar pembangunan inklusif, hak-hak penyandang disabilitas, serta pentingnya menghilangkan stigma dan diskriminasi dalam layanan kesehatan. Sementara itu, hari kedua difokuskan pada praktik langsung pengembangan layanan inklusif. Peserta diajak untuk melakukan simulasi etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas di berbagai titik layanan, mulai dari loket pendaftaran, ruang pemeriksaan, hingga pengambilan obat di apotek Puskesmas.

Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta mampu menjadi pelopor dalam menciptakan pelayanan kesehatan mata yang lebih inklusif. Sekaligus, kehadiran pengembangan inklusif disabilitas diharapkan dapat menjadi contoh dan semangat bagi Puskesmas lainnya di Kabupaten Ngawi. 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *