KEGIATAN PEMBERDAYAAN UNTUK ORGANISASI DIFABEL KABUPATEN PROBOLINGGO
- Mendampingi komunitas diffable dalam mewujudkan organisasi lintas difabel
Setelah team I-SEE banyak bertemu dengan komunitas diffable maka banyak dilakukan diskusi dan mereka banyak mengungkapkan pikirannya untuk menyatukan diri dalam satu organisasi . Mereka merasa teman-teman diffabel ini berjalan sendiri-sendiri, contohnya pada komunitas daksa yang membuat organisasi DMI ( Diffabel motorcycle Indonesia ) dimana keanggotaannya hanya teman-teman yang mempunyai sepeda motor roda 3 saja sehingga yang teman daksa yang tidak mempunyai motor tidak terakomodasi di komunitas ini. Untuk itu pada akhir tahun 2018 I-SEE memfasilitasi untuk mendiskusikan dengan ketua Pertuni dan guliran diskusi masih mencoba digaungkan ke diffabel yang lain.
Pada bulan Maret 2019 ketika teman diffabel diundang untuk mengikuti pelatihan DID idenya diperkuat lagi dan mereka sepakat untuk membuat organisasi yang bisa merangkul semua diffabel : Netra, daksa dan bisu tuli dan tercetuslah PDKAPRO ( Persatuan Lintas Diffabel Kabupaten Probolinggo ) dengan ketua sementara Bapak Hasan Basri. Hubunga team I-SEE dengan komunitas diffabel semakin dekat sehingga teman-teman diffabel sering main maupun berkunjung ke kantor demikian juga team I-SEE juga sering berkunjung ke komunitas mereka.
Moment ini sering digunakan team I-SEE untuk melakukan penguatan yang dilakukan secara informal baik individu maupun pada pertemuan-pertemuan kegiatan I-SEE bersama ANCP (Australian Goverment NGO Corporation) di Indonesia atas dukungan DFAT (Australian Goverment Departement of Foreign Affair and Trade). Penguatan yang dilakukan : Etika berkomunikasi, Metode komunikasi di depan public dan cara pemaparan/presentasi serta kemadirian. Selanjutnya team I-SEE mencoba mendampingi sampai disepakatinya kepengurusan resmi karena untuk menetapkan pengurus lintas organisasi diffabel membutuhkan waktu.
Pada tanggal 12 oktober 2020 kepengurusan resmi dengan kesepakatan Bersama baru terbentuk dengan susunan sbb :
Penasehat : Arizky , pertuni
Ketua : Hasan Basri, daksa
Wakil : Elly Sabeth,. Daksa
Sekretaris 1 : Junedi Thomas, non daksa
Sekretaris 2 : Khusnul, pertuni
Bendahara 1 : sumtatik, daksa
Bendahara 2 : Abdul Imam, daksa.
Humas Khusnan, daksa dan Ansori, pertuni.
Koor bidang Diklat : Khusnaini, daksa, dan Joko, tuli bisu
2. Melakukan penguatan kapasitas :
- Formal : Pelatihan DID, Pelatihan Audit aksesibilitas, berpartsipasi aktif dalam perencanaan penyesuain aksesibilitas, Monitoring pada saat pembangunan aksesesibitas, Monitoring paska untuk melihat efektifitas aksesibiitas.
- Informal diluar program : Etika berkomunikasi. Komunikasi depan publik, melakukan presentasi, memperkuat motivasi untuk lebih mandiri
KEGIATAN YANG SUDAH DI LAKUKAN :
- Mengikuti pelatihan DID di RS Waluyo jati.
- Mengikuti audit di 5 layanan kesehatan, 4 PKM dan 1 RS, twrkait aksesibilitas.
- Melakukan MOU dengan 2 rumah sakit, Waluyo jati dan Wonolangan.
- terlibat dlm perencanaan pembangunan rumah sakit waluyojati, terkait aksesibilitas.
- Melakukan penguatan jejaring dengan Dinas Sosial
- Mengikuti beberapa pelatihan untuk usaha melalui daring
- Pelatihan screening mata sekaligus dilakukan screening bagi komunitas diffabel tgl 12 Oktober 2020
- Mengikuti pelatihan kewirausahaan yang diadakan oleh Maybank Kraksaan tgl 22-25 Maret 2020
- Mengikuti sosialisasi pelayanan umum yang aksesibel yg di lakukan oleh POLRI di polres kabupaten Probolinggo
- Pertemuan dengan DISHUB terkait layanan umum / jalan raya yang aksesibilitas.
- Pertemuan dengan komatda dan PMI terkait kepedulian kepada sesama, dengan mendonorkan darah.
- Baksos terhadap korban banjir, dengan menyumbangakan sembako dan baju layak pakai yg di inisiasi program I-SEE, dan pendanaannya dari kawan2 PDKPRO.
RENCANA KEDEPAN :
- Melakukan pelatihan OM bagi anggota Pertuni dengan melibatkan juga pendamping yang awas.
- Pelatihan kemandirian bagi komunitas daksa
- Pelatihan Bahasa isyarat dari Gerkatin
- Kaji banding dengan komunitas diffabel Bondowoso