Lesson Learn

KEGIATAN PEMBERDAYAAN YANG DILAKUKAN ORGANISASI DIFABEL KABUPATEN TUBAN

Pada awal program I-See Tuban masuk sudah terdapat 2 (dua) organisasi difabel yang aktif di Kabupaten tuban, yaitu PERTUNI (persatuan tuna netra Indonesia) sebagai wadah difabel netra dan ORBIT sebagai wadah difabel daksa. Sebelumnya organisasi difabel yang ada di Tuban hanya berkegiatan di internal organisasi masing-masing seperti pertemuan dan menerima bantuan, sedangkan kegiatan yang di lakukan secara bersama-sama seperti peringatan HDI (hari disabilitas internasional).

Setelah ada program I-See masuk di Kabupaten Tuban sedikit demi sedikit ada tambahan dan variasi kegiatan yang di lakukan oleh organisasi difabel Tuban. Tujuan adanya program I-SEE adalah melakukan penguatan  dan persamaan hak terhadap organisasi difabel Tuban yang sudah berdiri yaitu PERTUNI dan ORBIT. Kegiatan pertama organisasi difabel Tuban dilibatkan dalam penyusunan program I-SEE bersama ANCP (Australian Goverment NGO Corporation) di Indonesia atas dukungan DFAT (Australian Goverment Departement of Foreign Affair and Trade), dimana para perwakilan organisasi difabel tuban banyak memberikan masukan terkait rencana pelaksanaan proyek I-See khususnya yang melibatkan difabel.

Selain itu organisasi difabel Tuban (PERTUNI dan ORBIT) sering kali mengadakan beberapa pertemuan bersama yang di fasilitasi oleh yayasan Paramitra JawaTimur, dimana pertemuan ini disepakati oleh teman-teman organisasi difabel tuban sebagi Forum Komunikasi Difabel Tuban (FKDT). Forum komunikasi difabel Tuban merupakan wadah atau forum pertemuan bagi organisasi difabel yang ada di Kabupaten Tuban dimana dalam forum ini terdapat pengurus/anggota dari ORBIT dan PERTUNI serta lintas difabel. Tujuan forum komunikasi difabel Tuban adalah sebagai forum pertemuan untuk membahas agenda dan tujuan bersama yang tidak membedakan jenis difabel, yang itu semua bisa di artikan sebagai bentuk persatuan penyandang difabel di Kabupaten Tuban. Agenda kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama seperti Aksi damai solidaritas, advokasi Perda disabilitas, penguatan organisasi dan difabel, peringatan HDI, dll.

Pada perkembangannya cukup banyak kegiatan yang melibatkan difabel/organisasi difabel dalam pelaksanaan program I-see, begitu juga semakin berkembangnya jaringan yang bisa di akses oleh organisasi difabel Tuban. Kegiatan ini meliputi yang berkaitan langsung dengan program I-SEE maupun tidak langsung serta kegiatan mandiri organisasi difabel Tuban yang di dapatkan karena jaringan yang di peroleh dari program I-SEE seperti pelatihan. Selain itu pada tahun 2020 juga terbentuk organisasi difabel yaitu GERKATIN sebagai wadah penyandang difabel tuli dan ITMI (ikatan tunanetra muslim Indonesia) sebagai wadah penyandang netra yang beragama muslim, meskipun secara legalitas di bakesbangpol belum di lakukan.


Penguatan yang sudah di lakukan pada DPO :

  • Formal : Pelatihan DID, Pelatihan Audit aksesibilitas, berpartsipasi aktif dalam perencanaan penyesuain aksesibilitas, Monitoring pada saat pembangunan aksesesibitas, Monitoring paska untuk melihat efektifitas aksesibiitas, Pelatihan dan skrining mata pada anggota DPO, Anggota DPO yang mengalami gangguan penglihatan mengakses kacamata dari program I-SEE, Pelatihan manajemen dan keorganisasian DPO.
  • Informal : Sharing jaringan ke pengurus DPO, Usulan dan pendataan bantuan UMKM ke disperindag, Penguatan ekonomi anggota DPO yang terdampak covid melalui penggalian bantuan dari dermawan, penguatan etika berkomunikasi bagi pengurus DPO, penguatan public speaking dan presentasi, memperkuat motivasi untuk lebih mandiri, Melakukan pertemuan rutin forum komunikasi disabilitas, Mendorong di bahasnya draft Perda disabilitas Tuban, Melakukan penjaringan adanya pasien low vision dan disabilitas baru, Memberikan  pendampingan pada disabilitas baru, motivasi dan MO bagi disabilitas baru,  dilibatkan dalam penilaian akreditasi puskesmas Jenu.

KEGIATAN YANG SUDAH DI LAKUKAN :

  1. Mengikuti pelatihan DID di Malang.
  2. Menjadi fasilitator pelatihan DID di RSNU dan dinas kesehatan
  3. Mengikuti praktek ramah disabilitas pada layanan kesehatan di 5 puskesmas dan 1 rumah sakit.
  4. Mengikuti pelatihan audit aksesibilitas pada 5 layanan tingkat puskesmas dan 1 Rumah sakit yang bertempat di puskesmas Jenu.
  5. Mengikuti audit di 5  layanan kesehatan PKM dan 1 RS, terkait  aksesibilitas.
  6. Melakukan MOU dengan RSNU Tuban.
  7. Terlibat dlm perencanaan pembangunan Puskesmas Tambakboyo, terkait aksesibilitas.
  8. Melakukan penguatan jejaring  di stakeholder tingkat OPD, Dewan, layanan kesehatan dan Swasta.
  9. Mengikuti beberapa pelatihan UMKM seperti pelatihan membuat kue, menjahit, border dan batik melalui offline dan online.
  10. Pelatihan screening mata pada anggota DPO pada bulan oktober 2020
  11. Mengikuti pelatihan kewirausahaan yang diadakan oleh Maybank Jakarta tgl 15-18 Maret 2021
  12. Mengikuti sosialisasi pelayanan umum yang aksesibel yg di lakukan  oleh POLRI di polres kabupaten Tuban.
  13. Menjadi model di program POLRES Tuban dalam pengurusan SIM D bagi disabilitas.
  14. Dilibatkan dalam musrembang  kabupaten dalam hal perencanaan anggaran untuk program/kegiatan disablitas.
  15. Masuk dalam kepengurusan dan selalu terlibat dalam kegiatan KOMATDA
  16. Skrining gangguan penglihatan pada anggota DPO setiap 2 bulan sekali.
  17. Anggota DPO yang mengalami gangguan refraksi dan membutuhkan kacamata, mereka mengakses kacamata dari program I-see sebanyak 9 penyandang disabilitas.
  18. Pelatihan paralegal bagi DPO.
  19. Pelatihan tanggap bencana bagi disabilitas oleh BPBD bulan oktober 2020.
  20. berpartisipasi dalam penyusunan rancangan permendikbud tentang pencegahan dan pananggulangan kekerasan seksual di universitas pada bulan maret 2021.
  21. Peringatan HDI setiap tahun.
  22. Usulan dan pendataan bantuan UMKM terdampak covid ke disperindag tahun 2020.
  23.  Penguatan ekonomi anggota DPO yang terdampak covid melalui penggalian bantuan dari dermawan.
  24. Melakukan pertemuan rutin forum komunikasi disabilitas Tuban setiap 1 bulan sekali.
  25. Melakukan advokasi di bahasnya draft Perda disabilitas Tuban.
  26. Melakukan penjaringan adanya pasien low vision dan disabilitas baru, Memberikan  pendampingan.
  27. Memberikan  pendampingan, motivasi dan MO bagi disabilitas baru.
  28. Melakukan aksi solidaritas bagi korban BOM Surabaya.
  29. Terlibat dalam program KPU dalam Pilkada.
  30. Dilibatkan dalam penilaian akreditasi puskesmas Jenu.

RENCANA KEDEPAN :

  1. Melakukan pelatihan Mitra bakti bagi DPO.
  2. Melakukan pelatihan OM bagi tunanetra baru yang melibatkan pendamping yang awas/mitrabakti.
  3. Pelatihan UMKM dan Kewirausahaan bagi anggota DPO.
  4. Advokasi perda disabilitas Tuban.
  5. Melakukan pelatihan DID dan Auidt aksesibilitas ke layanan kesehatan salah satunya RSUD Ali Manshur Jatirogo Tuban
  6. Pengajuan dana hibah ke pemkab Tuban untuk operasional organisasi DPO.
  7. Usulan dan pendataan bantuan UMKM terdampak covid ke disperindag tahun 2021
  8. Peringatan HDI
  9. Pertemuan forum komunikasi disabilitas TUban.
  10. Skrining gangguan penglihatan pada anggota disabilitas Tuban.

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas
id_IDIndonesian