
Ngawi, 2 Juni 2025 — SLB Beranda Istimewa, Grudo, Kabupaten Ngawi, menjadi tuan rumah kegiatan rutin Kelompok Kerja Guru (KKG) yang diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan dari Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini juga dihadiri oleh pengawas PK-PLK, ketua KKG/MGMP, serta kepala sekolah dari berbagai SLB di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan ini, Tim I-SEE bersama tim Mitra Bakti Kabupaten Ngawi turut hadir untuk melakukan sosialisasi awal mengenai peran pendamping Mitra Bakti pasca pelatihan yang dilakukan di RSBN Kota Malang pada 19-22 Mei lalu. Kegiatan ini dimanfaatkan sebagai momen strategis untuk memperkenalkan konsep pendampingan yang benar bagi disabilitas netra, termasuk pengenalan dasar mengenai Orientasi Mobilitas (OM), konseling, dan Activity Daily Living (ADL) kepada para guru.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar tenaga pendidikan, khususnya guru-guru SLB, mendapatkan informasi yang utuh tentang keberadaan dan peran Mitra Bakti dalam mendampingi siswa dengan gangguan penglihatan. Pendamping yang terlatih diharapkan dapat membantu siswa netra untuk hidup lebih mandiri serta meningkatkan keterampilan sosial mereka secara bertahap.
Selain itu, fasilitator juga memperkenalkan rangkaian program kerja I-SEE di wilayah Kabupaten Ngawi, yang meliputi pelatihan skrining penglihatan bagi guru, alur rujukan siswa, serta dukungan kacamata bagi siswa yang membutuhkan. Program ini sejalan dengan upaya peningkatan akses layanan kesehatan mata yang inklusif dan merata di lingkungan pendidikan.
Menariknya, kegiatan ini bertepatan dengan jadwal pertemuan rutin tiga bulanan KKG SLB, dan kali ini dilaksanakan di SLB Beranda Istimewa, sekolah yang dipimpin oleh Ibu Renny — salah satu peserta pelatihan Mitra Bakti Program I-SEE. Momen berkumpulnya para guru SLB se-Kabupaten Ngawi pun menjadi sarana yang tepat untuk menyampaikan pesan penting mengenai peran pendamping dan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pendidikan inklusif.