
Madiun, 16 Januari 2024– Dalam rangka meningkatkan kolaborasi terkait perkembangan dan rencana kerja Program I-SEE, pertemuan stakeholder yang dilakukan oleh Yayasan Para Mitra Indonesia dan CBM Global kembali digelar di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 14 Januari 2025 di Gedung Graha Praja Mukti, Pemerintah Kabupaten Madiun.
Pertemuan stakeholder merupakan bagian penting dari keberlanjutan program I-SEE yang bertujuan agar para pemangku kepentingan kabupaten dapat mengetahui perkembangan program tahun 2024 sekaligus memberikan masukan sesuai dengan perannya masing-masing. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi ajang untuk menyampaikan rencana kerja program tahun 2025.
Acara diawali dengan sambutan dari Asiah Sugianti, direktur Yayasan Para Mitra Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Program I-SEE yang telah berjalan selama 9 bulan di Kabupaten Madiun.
“Ini adalah pertemuan kedua yang diadakan di tingkat Pemda, setelah sebelumnya dilakukan saat peluncuran program sekitar bulan Juni 2024. Pertemuan ini diadakan setiap enam bulan sekali untuk memonitor perkembangan program dan memberikan kesempatan kepada stakeholder untuk memberikan masukan demi perbaikan program di wilayah Kabupaten Madiun,” ujar Asiah.
Asiah juga mengungkapkan harapannya agar program ini mampu memperkuat sistem kesehatan di Kabupaten Madiun meskipun isu kesehatan mata belum menjadi prioritas utama. “Dengan kondisi Indonesia yang masih menjadi peringkat pertama di Asia Tenggara terkait angka kebutaan, serta Jawa Timur yang menduduki peringkat kedua di Indonesia, kami berharap program ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan sistem yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda, Soedjiono, dalam sambutannya mengapresiasi program I-SEE sebagai langkah penting dalam penanganan isu kesehatan mata di daerah. “Penglihatan adalah salah satu aspek yang sangat vital dalam kehidupan. Oleh karena itu, meskipun saat ini program kesehatan mata belum menjadi prioritas, seharusnya program ini dapat didorong menjadi perhatian utama pemerintah,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan di Puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. “Harapan kami, para nakes dapat menjalankan tugasnya secara menyeluruh, mulai dari deteksi dini hingga pencegahan. Dengan demikian, pelayanan kesehatan tidak hanya terpusat di rumah sakit, tetapi juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat di tingkat Puskesmas,” jelasnya. Pada pertemuan ini, para stakeholder diundang untuk memberikan ide dan masukan yang konstruktif demi kemajuan program di masa mendatang. Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, Yayasan Para Mitra, CBM Global, dan para pemangku kepentingan lainnya, diharapkan Program I-SEE dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Madiun dan menjadi contoh penguatan sistem kesehatan mata di Indonesia