Sosialisasi Program Inclusive System for Effective Eye Care (I-SEE) di Kabupaten Magetan

Senin, 13 Agustus 2024─ Mendukung program kesehatan mata inklusif, Yayasan PARA MITRA Indonesia menyelenggarakan sosialisasi program Inclusive System for Effective Eye Care (I-SEE) di Pendhapa Surya Graha, Kabupaten Magetan. Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan Program I-SEE kepada 48 peserta yang berasal stakeholder setempat.

Sambutan dari Yayasan PARA MITRA Indonesia

Bapak Marsudi Memperkenalkan Yayasan PARA MITRA Indonesia

Bapak Marsudi, mewakili Yayasan PARA MITRA Indonesia, membuka acara dengan sambutan yang menekankan pentingnya Program I-SEE dalam meningkatkan kualitas kesehatan mata masyarakat di Kabupaten Magetan. Program ini merupakan hasil replikasi dari program serupa yang telah sukses di Kabupaten Tuban dan Probolinggo, dan kali ini akan bersinergi dengan program Dinas Kesehatan setempat.

Program I-SEE kali ini menitikberatkan pada integrasi layanan primer yang berbeda dari kegiatan sebelumnya, dengan tujuan untuk:

  • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan yang inklusif;
  • Memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan (nakes) dan menyediakan alat-alat dukung untuk kesehatan mata
  • Melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pelayanan kesehatan yang ramah dan aksesibel;
  • Mendorong pembentukan kebijakan di tingkat desa sebagai payung hukum yang mendukung kesehatan mata
  • Terbentuknya desa sehat mata dan Komite Mata Daerah (Komatda).

Yayasan PARA MITRA Indonesia akan bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten Magetan agar program ini dapat berjalan dengan lebih baik dan berkelanjutan.

Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan

dr. Rohmad, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, memaparkan data penting mengenai kesehatan mata di Indonesia. Berdasarkan data WHO, angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,47%. Di Kabupaten Magetan, perhitungan cepat menunjukkan angka kebutaan sebesar 3%, yang sebagian besar disebabkan oleh katarak. Selain itu, dr. Rohmad juga mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 10 ribu penderita diabetes di Magetan, di mana 10% di antaranya terancam mengalami kebutaan permanen.

Data dari International Diabetic Federation (IDF) juga menunjukkan bahwa terdapat sekitar 10 juta penderita diabetes di Indonesia, dengan 35% dari mereka mengidap retinopati diabetik (RD), dan 1 juta orang di antaranya berisiko kehilangan penglihatannya. Di Kabupaten Magetan sendiri, terdapat 648 orang yang menderita gangguan penglihatan, termasuk 146 kasus low vision dan 69 kasus retinopati diabetik, namun banyak dari kasus ini yang belum terdeteksi oleh tenaga kesehatan.

Transformasi kesehatan di Kabupaten Magetan kini berfokus pada integrasi layanan primer dengan penekanan pada upaya promotif dan preventif. Program I-SEE hadir untuk bersinergi dengan upaya tersebut, khususnya dalam menghadapi peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti gagal ginjal, stroke, dan penyakit jantung yang sebagian besar disebabkan oleh diabetes.

Sambutan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan

Bapak Praminto Budi Utomo, yang mewakili PJ. Bupati Kabupaten Magetan, menyampaikan apresiasinya terhadap Program I-SEE. Berdasarkan data tahun 2014-2016, angka kebutaan di Asia Tenggara mencapai 3%, dan Magetan turut menyumbang angka tersebut dengan 996 operasi katarak yang telah dilakukan.

Bapak Praminto menekankan pentingnya keterlibatan seluruh OPD dalam menurunkan angka kebutaan di Magetan. Beliau juga menyambut baik Program I-SEE yang direncanakan berlangsung selama tiga tahun ke depan, dan meminta seluruh OPD untuk mendukung serta berkontribusi dalam program ini. Program I-SEE tidak hanya berfokus pada upaya promotif dan preventif, tetapi juga mengatasi berbagai faktor lain yang dapat menyebabkan low vision, seperti penggunaan gawai pada anak-anak yang tidak terkendali.

Beliau juga menyampaikan harapannya agar Program I-SEE dapat berkelanjutan bahkan setelah tiga tahun pelaksanaannya.

Hasil dan Rencana Tindak Lanjut Program I-SEE

Bapak Marsudi berharap Program I-SEE mendapatkan dukungan dari semua pihak agar dapat berjalan dengan baik. Program ini diharapkan mampu melatih kader dan guru untuk memberikan pelayanan kesehatan mata yang inklusif, serta membantu keluarga di Magetan memahami bahwa mereka dapat mengakses layanan kesehatan mata.

Program ini juga akan memberikan pelatihan kepada disabilitas agar mereka dapat bersinergi dengan tenaga kesehatan dan organisasi lainnya, serta menjadi mandiri dalam keseharian mereka. Selain itu, program ini juga akan membagikan kacamata baca kepada kader dan guru, serta menciptakan 10 desa sehat mata di Kabupaten Magetan.

Diskusi dan Rencana Tindak Lanjut

Setelah acara resmi dibuka, para peserta acara dibagi menjadi lima kelompok untuk berdiskusi dan merencanakan tindak lanjut dari Program I-SEE. Diskusi ini bertujuan untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai hasil yang diharapkan.

Penandatanganan Komitmen Bersama

Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung Program I-SEE, seluruh tamu undangan, termasuk Kabid, PJ. Indera Dinkes, Kapus, Dikpora, dan OPD lainnya melakukan penandatanganan komitmen bersama pada banner yang telah disediakan oleh Tim I-SEE. Penandatanganan ini menandai dimulainya kerjasama lintas sektor yang diharapkan dapat mendukung keberhasilan program ini dalam jangka panjang.

Pos dibuat 27

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas
id_IDIndonesian