Pelatihan Tenaga Kesehatan Kabupaten Ngawi dalam Program I-SEE: Upaya Tingkatkan Kesehatan Mata di Jawa Timur

Sesi Foto Bersama Yayasan PARA MITRA dan peserta dari Dokter Umum dan Programmer Indera se-Kabupaten Ngawi dengan Dinas Kesehatan Ngawi Bapak Yudono dan Ibu Paulina

Ngawi, 20 September 2024 – Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam rangka Program I-SEE (Inclusive System for Effective Eye Care), yang dilaksanakan selama tiga hari dari 10-12 September 2024 di Gedung Kesenian Kabupaten Ngawi. Program ini merupakan kolaborasi antara pemerintah setempat bersama Yayasan PARA MITRA INDONESIA, yang merupakan mitra pelaksana dari CBM Global Disability Inclusion Indonesia.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan mata, serta mengelola kader dan guru di lapangan. Kegiatan ini diikuti oleh 24 perwakilan dari dokter umum (GP) dan programer indera Puskesmas se-Kabupaten Ngawi.

Para peserta dilatih keterampilan skrining gangguan penglihatan dan edukasi kesehatan mata yang menyeluruh. Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, dr. Yudono, M.M. Kes, dalam sambutannya, mengungkapkan pentingnya program ini dalam membantu mengurangi angka kebutaan di Kabupaten Ngawi.

“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan Program I-SEE ini. Harapannya, pelatihan selama tiga hari ini dapat menjadi penyegaran bagi para PJ Indera di Puskesmas, sehingga mereka bisa membantu mengatasi permasalahan mata dengan lebih cepat,” ujar dr. Yudono saat membuka pelatihan. Ia juga menyampaikan bahwa Puskesmas di Kabupaten Ngawi diharapkan dapat membuka poli mata yang dijadwalkan seminggu sekali. “Ini penting agar gangguan penglihatan di masyarakat bisa segera ditemukan dan ditangani dengan baik,” tambahnya.

Materi Pentingnya Kesehatan Mata Masyarakat yang Inklusif

Pemaparan Materi Penyakit Mata Masyarakat oleh dr. Brian

Pada pelatihan ini, berbagai materi terkait kesehatan mata disampaikan oleh para ahli, termasuk dr. Brian Aditya Mahendra, Sp.M, seorang dokter spesialis mata yang membawakan beberapa materi penting seperti penyakit mata umum di masyarakat, yakni katarak, glaukoma, dan retinopati diabetik. “Diabetes bisa berdampak buruk pada kesehatan mata jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin bagi penderita diabetes,” kata dr. Brian.

Selain itu, tenaga kesehatan juga mendapatkan pelatihan langsung dalam pemeriksaan tajam penglihatan yang dipandu oleh Ibu Eka Rahmi, A.Md. RO. Praktik ini bertujuan agar para peserta dapat langsung terampil dalam melakukan skrining di lapangan.

Pemaparan Materi dengan Ibu Ayu Widian (PERTUNI Ngawi)

Salah satu materi menarik lainnya adalah layanan kesehatan mata yang ramah disabilitas. Ayu Widian, perwakilan dari Organisasi Penyandang Disabilitas PERTUNI, memaparkan pentingnya layanan inklusif bagi masyarakat yang memiliki disabilitas. “Kesehatan mata harus bisa diakses oleh semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Ini adalah bagian dari komitmen kita untuk mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif,” ujar Ayu.

Langkah Lanjutan: Pelatihan Kader, Guru, dan Desa Sehat Mata

Diskusi kelompok penyusunan Rencana Tindak Lanjut Fasilitasi Kader dan Guru

Selain pelatihan bagi tenaga kesehatan, Program I-SEE juga mencakup pelatihan bagi kader kesehatan dan guru, yang akan bertugas membantu tenaga kesehatan dalam melakukan skrining kesehatan mata di lingkungan sekolah dan masyarakat. Jayanti, Koordinator Wilayah (Korwil) Ngawi, menjelaskan, “Pelatihan untuk kader dan guru ini sangat penting karena mereka akan menjadi perpanjangan tangan tenaga kesehatan dalam deteksi dini gangguan penglihatan.”

Moch. Marsudi, Project Manager I-SEE, menekankan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pencegahan kebutaan, tetapi juga pada pembangunan Desa Sehat Mata. “Desa Sehat Mata adalah salah satu program yang diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mata masyarakat,” ungkap Marsudi.

Dengan berbagai materi yang komprehensif, pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat upaya penanganan gangguan penglihatan di Kabupaten Ngawi dan sekitarnya. Program I-SEE sendiri telah menjadi salah satu langkah strategis dalam memerangi kebutaan dan meningkatkan akses layanan kesehatan mata yang inklusif di wilayah Jawa Timur.

Pos dibuat 31

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas
id_IDIndonesian