Madiun, 24 September 2024 – Pelatihan kader di Kabupaten Madiun menjadi langkah strategis dalam program Inclusive System for Effective Eye Care (I-SEE), hasil kerja sama Yayasan PARA MITRA dengan CBM Global Indonesia. Pelatihan ini bertahap dilaksanakan sejak 6 September 2024 dan diikuti oleh 159 kader kesehatan dari berbagai puskesmas di Kabupaten Madiun.
Kegiatan pelatihan kader berlangsung di aula pertemuan Puskesmas masing-masing wilayah kerja, dimulai dari Puskesmas Klagenserut pada 6 September, dilanjutkan dengan Puskesmas Krebet (14 September), Puskesmas Jetis dan Puskesmas Pilangkenceng (18 September), Puskesmas Geger (19-20 September), Puskesmas Wungu (19 September), dan terakhir di Puskesmas Kare pada 23 September 2024.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi pengenalan penyakit mata yang umum di masyarakat, edukasi kesehatan mata, deteksi dini gangguan penglihatan seperti skrining katarak menggunakan metode hitung jari, pengenalan proyek I-SEE, hingga teknik pencatatan dan pelaporan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas di lapangan.
Suasana pelatihan berjalan interaktif, dengan para peserta aktif berpartisipasi. M. Sulaiman, Koordinator Wilayah I-SEE Madiun, menyampaikan bahwa para kader kesehatan memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat. “Kami berharap pelatihan ini dapat mendukung implementasi program kesehatan mata di puskesmas. Selain itu, kami juga berharap para kader mampu membagikan ilmu yang mereka peroleh kepada kader lainnya, sehingga kapasitas mereka dalam memberikan edukasi dan melakukan pemeriksaan mata terus meningkat,” ujar Sulaiman.
Pelatihan ini sangat penting mengingat program I-SEE masih baru bagi para kader. Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh akan membantu kader dalam melakukan sosialisasi dan pemeriksaan mata, baik di posyandu maupun dalam kunjungan rumah.
Lebih lanjut, Sulaiman berharap para kader mampu mengaplikasikan hasil pelatihan di desa mereka masing-masing, melakukan pencatatan dan pelaporan secara tepat ke puskesmas, serta mendorong peningkatan kunjungan pasien ke layanan kesehatan mata. “Kami optimistis pelatihan ini akan membantu menurunkan angka kebutaan di masyarakat,” tambahnya.
Setelah pelatihan, para kader langsung menjalankan tugas mereka. Misalnya, di Posyandu Lansia Desa Muneng (wilayah kerja Puskesmas Pilang Kenceng), kader melakukan pemeriksaan mata kepada 17 orang. Sementara di Desa Purworejo (wilayah kerja Puskesmas Krebet), pemeriksaan dilakukan terhadap 25 peserta, di mana satu orang terdeteksi mengalami gangguan penglihatan dan dirujuk ke Puskesmas Krebet untuk penanganan lebih lanjut.
Melalui pelatihan ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat dalam hal kesehatan mata semakin meningkat, dan para kader dapat terus berperan aktif dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mata di komunitas mereka.