Paramitra Wujudkan Tempat Accesible bagi Kaum Difabel

Mengutip dari berita PROBOLINGGO I duta.co – Sudah ada sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Probolinggo yang menjadi percontohan pelayanan inklusif pra sarana bagi kaum difabel.

Direktur Paramitra Kabupaten Probolinggo, Asiah Sugianti mengatakan, Yayasan Paramitra menggelontorkan budget untuk menyesuaikan pra sarana bagi kaum difabel, khususnya tunanetra.

“Jadi anggaran itu digunakan untuk penyesuaian, seperti pembangunan guiding block. Kami juga memberikan pelatihan bagi SDM yang berada di tempat percontohan terkait bagaimana caranya untuk melayani saudara kita yang menyandang disabilitas,” ucapnya kepada duta.co, Kamis (13/1/12021).

Namun, setelah dibangun, ternyata masih ada saja pihak yang tidak bertanggungjawab meletakkan meja di guiding block tersebut. Bahkan, kamar mandi yang dibangun untuk kaum difabel ditempati barang-barang.

“Hal itu kami temukan saat melakukan monitoring di salah satu tempat percontohan tersebut. Anggota kami menyamar menjadi kaum difabel.” jelasnya.

Di sisi lain, percontohan tersebut juga membawa perubahan sedikit demi sedikit. Salah satunya adalah tumbuhnya minat Puskesmas Lumbang dan Rumah Sakit Wonolangan untuk dilatih melayani kaum difabel.

“Kami berharap itu akan terus menyebar. Tak hanya layanan kesehatan, hotel, rumah makan, gedung pemerintahan maupun tempat umum lainnya harus accessible untuk semua orang khusunya saudara kita yang menyandang disabilitas,” katanya.

Sementara itu, salah seorang anggota Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indoesia) Kabupaten Probolinggo, Arizky Perdana Kusuma mengatakan, untuk akses yang dibutuhkan pertama kali bagi kaum difabel adalah SDM yang mampu berinteraksi dengan kaum disabilitas.

“Akses untuk mempermudah kaum disabilitas di Kabupaten Probolinggo memang masih belum banyak, namun, akses yang paling banyak dibutuhkan oleh kami adalah SDM yang mampu berinteraksi baik dengan kami. Saya harap, kami bisa lebih mudah mendapatkan akses untuk ke depannya,” harap Rizky.

Untuk pembangunan di Pemkab Probolinggo, Fungsional Perencanaan Bidang Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Probolinggo, Adit menjelaskan, seluruhnya sudah berdasarkan kebutuhan gender.

“Seluruh kegiatan maupun pembangunan di lingkungan Pemkab Probolinggo wajib berdasarkan PUG (Pengarusutamaan Gender). Untuk spesifikasinya itu ada di OPD masing-masing,” tandasnya

Sumber berita Duta.co : https://duta.co/paramitra-wujudkan-tempat-accesible-bagi-kaum-difabel

Pos dibuat 35

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas
id_IDIndonesian