Jum’at, 02 Agustus 2024– Pelatihan Disability Inclusive Development (DID) untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPDIS) di Kabupaten Madiun, Magetan, dan Ngawi berlangsung sukses. Acara yang diadakan di Votel Kartika, Kota Madiun ini, dilaksanakan selama tiga hari, mulai 29 hingga 31 Juli 2024, dengan dihadiri oleh 32 peserta yang merupakan perwakilan OPDIS dari ketiga kabupaten tersebut.
Pada hari pertama, pelatihan dimulai dengan sesi pengenalan profil Yayasan Para Mitra Indonesia yang disampaikan oleh Pak M. Marsudi. Beliau juga memperkenalkan Program I-SEE, yang bertujuan untuk meningkatkan inklusivitas bagi penyandang disabilitas di masyarakat. Pak Arizki Perdana Kusuma dan Pak M. Fadholi kemudian memberikan materi pengantar tentang disabilitas, memberikan pemahaman dasar mengenai konsep disabilitas serta hambatan yang sering dihadapi oleh penyandang disabilitas dalam mengakses layanan kesehatan. Sesi brainstorming yang dipimpin oleh Pak Marsudi membantu peserta mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam menerapkan inklusi di daerah masing-masing.
Hari kedua pelatihan diisi dengan refleksi materi dari hari pertama, dipandu oleh Ibu Asiah. Kegiatan ini dilanjutkan dengan materi tentang pendidikan dan masyarakat inklusi yang disampaikan oleh Pak M. Fadholi dan Pak Arizky. Diskusi terkait kebijakan perlindungan penyandang disabilitas di Indonesia serta pengenalan Konvensi tentang Hak-Hak Disabilitas (CRPD) menjadi fokus utama yang dipandu oleh Pak Arizky dan Pak Marsudi. Selain itu, materi tentang rehabilitasi sosial yang disampaikan oleh Pak Fadholi juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi penyandang disabilitas.
Pada hari terakhir, peserta menerima materi tentang kemandirian bagi penyandang disabilitas, dipandu kembali oleh Pak M. Fadholi dan Pak Arizky Perdana Kusuma. Bu Asiah memperkenalkan konsep Desa Sehat Mata Inklusi, sebuah inisiatif untuk menciptakan desa yang ramah bagi penyandang disabilitas, dengan akses layanan kesehatan dan fasilitas umum yang inklusif. Sesi pelatihan diakhiri dengan kegiatan membangun kerja sama tim yang dipandu oleh Pak Fadholi, diikuti dengan sesi foto bersama oleh seluruh peserta dan panitia. Bapak Mashudi kemudian memimpin diskusi tentang permasalahan disabilitas yang dihadapi oleh setiap kelompok peserta dari OPDIS Kabupaten Ngawi, Madiun, dan Magetan.
Pelatihan DID ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang inklusi disabilitas dan cara mengimplementasikannya dalam konteks lokal. Dengan pelatihan ini, diharapkan organisasi penyandang disabilitas di Kabupaten Madiun, Magetan, dan Ngawi dapat lebih mandiri dan berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas serta meningkatkan aksesibilitas di daerah masing-masing.