Serangkaian program MADANI di Kabupaten Malang dengan isu prioritas Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) memasuki tahun II (2021). Dimana melalui dukungan program MADANI dilakukan pada 31 Mei 2021 merupakan agenda lanjutan dari pertemuan penentuan kegiatan aksi bersama berdasarkan kesepakatan multi stakeholder mulai dari BAPPEDA, Dinas Kesehatan, DPPKB, DPMD, DP3A, Bakesbangpol, IBI, FOGI, akademisi, dan CSO anggota forum.
Tujuan dari kegiatan tersebut yaitu mematangkan dan menyepakati kembali pemilihan wilayah yang menjadi Piloting/ Modelling/ Laboratorium terkait Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) di Kabupaten Malang. Disamping itu pada pertemuan juga ditentukan jumah lokasi/ wilayah yang menjadi Piloting/ Modeling/Laboratorium berdasarkan kesepakatan oleh para stakeholder terkait.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Ibu drg. Anita Flora Kepala Seksi KGMi Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Disampaikan tentang agenda pada pertemuan ini yaitu penentuan wilayah atau lokasi piloting/modeling/laboratorium untuk Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) Kabupaten Malang. Dimana dalam pembukaanya beliau memaparkan bahwa Kabupaten Malang merupakan Lokus dari progam stunting dan AKI AKB dengan wilayah yang luas. Di Tahun 2020 Kabupaten Malang merupakan wilayah no 2 terbanyak kematian AKI AKB. Oleh karena itu dengan segala upaya yang akan dilaksanakan di 1 puskesmas 2 desa yang akan menjadi role model dan seandanyai berhasil maka Dinas Kesehatan Kabupaten Malang akan berupaya mengajukan Anggaran KIBBL di Tahun 2022.
Hasil dari kegiatan penentuan untuk wilayah piloting ditentukan di Kecamatan Turen Kabupaten Malang dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu wilayah tersebut merupakan locus AKI dan AKN yang ada di Kabupaten Malang