Begini Cara Bikin Desa Sehat Mata di Kabupaten Probolinggo

Yayasan Paramitra dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Probolinggo, berkolaborasi mewujudkan desa sehat mata. 

Kepala Dinas PMD, Edy Suryanto mengatakan, ada kewenangan yang bisa dilakukan oleh desa untuk kesehatan mata warganya. 

“Di desa ada rumah sehat, Posyandu  dan macam-macam yang bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Desa juga bisa berkolaborasi dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Penggunaan dana desa juga bisa dilakukan untuk berikhtiar dalam program yang direkomendasikan oleh Yayasan Paramitra,” kata Edy dalam sosialiasi gelaran Paramitra di kantor Bupati, Selasa (21/2/2023). 

Menurut Edy, dana desa bisa sampai ke pengadaan kacamata, operasi katarak atau semacamnya. Apabila desa tidak mampu, bisa ditarik ke atas melalui jaringan Yayasan Paramitra yang ada. 

Untuk penggunaan dana desa, tiap desa memiliki spesifik bidang kesehatan tersendiri dan bisa disesuaikan. 

Untuk menuju ke desa sehat mata, juga perlu siaran melalui media, banner dan lainnya.

Direktur Yayasan Paramitra, Asiah Sugianti menjelaskan, sosialisasi tersebut dihadiri oleh sejumlah kepala desa di Kabupaten Probolinggo. 

Mereka diberikan pemahaman menyusun kebijakan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya di pelayanan kesehatan mata.

Pihaknya mengundang narasumber dari DPMD tentang sosialisasi kebijakan desa. Karena sejumlah desa ada yang belum paham tentang kewenangan di desanya, untuk bisa berpikir out of the box sesuai kepentingan masyarakat. 

“Tujuannya agar desa berpikir lebih luas untuk kebutuhan masyarakatnya. DPMD mewadahi dan desa diberi kewenangan. Kami berkecimpung di kesehatan mata dan ini belum masuk ke prioritas. Banyak anak-anak yang butuh kacamata gratis dan lain-lain. Kami ingin mengambil secuil untuk kepedulian terhadap kesehatan mata ini,” jelas Asiah. 

Dia ingin ada peraturan desa (Perdes) yang mengatur itu sehingga akan ada sedikit pendanaan untuk kepedulian terhadap kesehatan mata. Perdes memang ada namun perlu didetailkan. 

Konsultan Yayasan Paramitra, Mashudi menuturkan, kegiatan yang digelar itu untuk merangsang desa agar berinisiatif membangun suatu kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. 

Desa masih belum memahami menyusun kerangka kebijakan. Selanjutnya, ada jaminan terhadap pelayanan kesehatan mata sehingga masyarakat punya kepastian untuk layanan itu.

“Paling tidak mereka tahu inisiatif yang lebih penting. Pertama partisipatif dan penyusunan standard. Entah itu menjadi Perdes maupun perkades (peraturan kepala desa),” tukas Mashudi

Pos dibuat 35

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terkait

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas
id_IDIndonesian