LOWONGAN PETUGAS LAPANGAN/CO YPM

Saat ini Yayasan Paramitra tengah membuka lowongan Petugas Lapangan/ CO pada program Kesehatan Mata di Kabupaten Madiun, Ngawi dan Magetan (1 orang per-Kabupaten). Kami sangat membuka diri untuk komunitas difabel dengan syarat terlampir. Daftarkan segera dan jadilah salah satu bagian dari kami.

*Segera kirim CV/ Resume Anda ke email ypm@paramitra.or.id Sebelum tanggal 19 Februari 2024.

#hiring
#openrecruitment
#lowongankerja
#lowongankerjamalang
#yayasanparamitra
#yayasanparamitrajatim

Keberlanjutan Baksos Kabupaten Probolinggo

Komite Mata Daerah ( KOMATDA ) kab Probolinggo tidak berhenti bergerak dalam upaya Penanggulangan Gangguan Penglihatan (PGP) yang secara aktif sebagai lead dalam pelaksanaan salah satu baksos katarak. Sebanyak 10 mata support dari program I-SEE telah melaksanakan operasi mata di RS Rizani.

“Semoga kegiatan ini akan berlangsung secara kontinue bukan event semata”, ujar Iriani, salah satu pendamping kelurga penerima baksos.

Kilas Balik dan Refleksi Kerja-Kerja Paramitra Indonesia

Yayasan Paramitra Indonesia pada akhir tahun 2023 melakukan refleksi staff yang bertajuk “Kilas Balik dan Refleksi Kerja-Kerja LSM”  yang telah dilakukan selama 1 tahun. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan refleksi kelembagaan atas kerja-kerja yang telah dilakukan, sejauh mana sudah menyumbang pada visi & misi serta Renstra yang sudah dirancang. Kegiatan ini sangat tepat dilakukan pada bulan desember ini sebagai masukan strategi yang akan digunakan  untuk dekade tahun 2024. Kegiatan dilakukan di Batu yang diikuti oleh seluruh staff yang berjumlah 25 orang selama 3 hari tgl 23 – 25 desember 2023.

Agenda hari 1 digunakan untuk melakukan kilas balik dengan penegasan Visi Paramitra yang dibawakan ketua Yayasan Bapak Hari Cahyono. Bapak Hari banyak cerita tentang latar pendirian serta perjalanan Paramitra dalam menjalankan visinya. Hal ini diperkuat dari Pembina Bpk Imam Hambali yang banyak memberikan pesan-pesan moral agar seluruh staff dalam menjalankan program tetap berpegang teguh pada prinsip yang selama ditegakkan. Refleksi kerja-kerja ke LSM an difasilitasi Bpk Aan Anshori seorang aktivis LSM dari Jombang yang pada intinya mencoba untuk mendudukkan peran LSM sebagai mitra masyarakat. Yang menarik adalah bagaimana seorang individu dalam menjalankan mandat dari tugas LSM yang dikawinkan dengan agamanya sehingga menjadi individu yang tidak hanya sekedar bekerja secara biasa sesuai dengan kontrak formalnya. Menjadi insan yang diatas rata2 yang membawa visi LSM dan nilai agamanya untuk diterapkan dimana saja tanpa dibatasi oleh kontrak formal.

Dari sini maka staff selanjutnya diajak untuk merefleksikan seluruh program yang dijalankan baik program utama maupun pendukung dan menarik pada pelajaran yang bisa diambil dan apa yang bisa dikembangkan ke depan. Hasil ini muaranya dibawa pada input dalam merencanakan program kelembagaan tahun 2024. Kegiatan ditutup dengan sharing pengetahuan dari staff yang pernah dikirim mengikuti pelatihan agar seluruh staff juga memahami dan bisa menarik apa yang bisa dikembangkan ke depan. Paramitra berharap dengan rangkaian agenda ini akan membuahkan individu yang lebih militan dalam menjalankan mandatnya baik dari sisi  agama maupun tugas ke LSM an nya.

Pertemuan untuk menyusun peran OPD sebagai mandat Perbup no. 49 di Kabupaten Probolinggo

Upaya maksimal tak henti dilakukan untuk menjamin sustainibilitas sistem kesehatan mata yang inklusif dan komprehensif di Kabupaten Probolinggo dengan menegaskan peran OPD ( Organisasi Perangkat Daerah ) sebagai mandat dari Perbup Penanggulangan Gangguan Penglihatan (PGP) no .49.

Hari Penglihatan Sedunia, Paramitra Gelar Pemeriksaan Kesehatan Mata 300 Karyawan Sasa

Sekitar 300 karyawan PT Sasa Inti Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo menjalani pemeriksaan kesehatan dini yang melibatkan penyakit menular dan tidak menular.

Pemeriksaan ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo berkolaborasi dengan Yayasan Paramitra pada Kamis (12/10/2023).

Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Penglihatan se-Dunia (World Sight Day) yang diperingati setiap bulan Oktober, dengan fokus utama pada pemeriksaan kesehatan mata karyawan PT Sasa Inti.

Selain Dinkes, Puskesmas Gending, Puskesmas Sumberasih, Komada, dan RS Rizani juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kabupaten Probolinggo, Resti Rahmaningrum Sujarwo, menjelaskan bahwa pemeriksaan melibatkan berbagai aspek kesehatan, termasuk tekanan darah, gula darah, berat badan, dan pemeriksaan indra seperti mata.

Selain penyakit tidak menular, penyakit menular seperti TBC juga diidentifikasi.

“Ini merupakan deteksi dini di tempat kerja. Kami juga memberikan edukasi terkait hasil pemeriksaan, apabila ada permasalahan, akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat satu di puskesmas masing-masing,” jelas Resti.

Selanjutnya, Direktur Yayasan Paramitra, Asiah Sugianti, membawa inisiatif ini lebih jauh dengan mengajak 150 warga sekitar PT Sasa Inti untuk menjalani pemeriksaan kesehatan mata.

Mereka bakal melaksanakan pemeriksaan selanjutnya di tiga lokasi berbeda, yakni Pasar Banyuanyar, Pasar Dringu, dan pulau Gili Ketapang.

Asiah menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang pemeriksaan kesehatan fisik tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjaga kesehatan mata mereka.

GA Manager PT Sasa Inti, Supriyanto, sangat mendukung gelaran pemeriksaan kesehatan dini ini.

Baginya, program semacam ini sangat penting dalam mendeteksi gejala penyakit secara dini di antara para karyawan.

“Terima kasih banyak untuk Dinkes dan Paramitra serta pihak terkait lainnya. Kami juga imbau kepada karyawan untuk bisa menjaga kesehatan masing-masing dengan pola hidup sehat yang benar. Karyawan juga harus bisa menjaga keseimbangan antara kerja, olahraga, dan istirahat,” pesan Supriyanto.

Untuk karyawan yang ditemukan memiliki masalah kesehatan, Supriyanto menegaskan bahwa lokasi kerjanya akan disesuaikan sesuai dengan zona yang telah ditetapkan oleh pabrik.

Ratusan Karyawan Sasa Deteksi Dini Kesehatan Mata

Sebanyak 300 karyawan PT Sasa Inti, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo mengikuti pemeriksaan dini penyakit menular dan tidak menular gelaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Kamis (12/10/2023).

Dinkes bekerjasama dengan Yayasan Paramitra di kegiatan itu dalam memperingati Hari Penglihatan se-Dunia (World Sight Day) di bulan Oktober untuk pemeriksaan kesehatan mata karyawan PT Sasa Inti.

Selain itu, juga turut ikut andil Puskesmas Gending, Puskesmas Sumberasih, Komada dan RS Rizani dalam kegiatan tersebut.

Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kabupaten Probolinggo, Resti Rahmaningrum Sujarwo menyebut, pemeriksaan penyakit tidak menular tersebut seperti tekanan darah, gula darah, berat badan dan pemeriksaan indra, yakni mata.

Selain itu, juga ada pemeriksaan penyakit menular, yaitu TBC.

“Ini merupakan deteksi dini di tempat kerja. Kami juga memberikan edukasi terkait hasil pemeriksaan, apabila ada permasalahan akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat satu di puskesmas masing-masing,” terang Resti.

Contoh, bila ada permasalahan di kesehatan mata dan membutuhkan kacamata akan di arahkan ke Puskesmas.

Direktur Yayasan Paramitra, Asiah Sugianti mengatakan, pihaknya juga mengajak 150 warga sekitar PT Sasa Inti untuk melakukan pemeriksaan, khususnya di kesehatan mata.

Pihaknya melaksanakan pemeriksaan serupa di empat titik. Yakni PT Sasa Inti, Pasar Banyuanyar, Pasar Dringu dan pulau Gili Ketapang.

“Kami mengkampanyekan tentang kesehatan mata kepada banyak orang sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan mata,” terang Asiah.

GA Manager PT Sasa Inti, Supriyanto menyambut baik adanya gelaran pemeriksaan kesehatan dini itu. Menurutnya, program semacam ini merupakan langkah yang baik untuk mengetahui gejala dini dari penyakit yang diderita oleh karyawan.

“Terima kasih banyak untuk Dinkes dan Paramitra serta pihak terkait lainnya. Kami juga imbau kepada karyawan untuk bisa menjaga kesehatan masing-masing dengan pola hidup sehat yang benar. Karyawan juga harus bisa menjaga keseimbangan antara kerja, olahraga dan istirahat,” imbau Supriyanto.

Untuk karyawan yang terdeteksi kesehatannya kurang baik, lanjut Supriyanto, lokasi kerjanya akan ditempatkan sesuai zona yang telah diatur oleh pabrik.

Lowongan Pekerjaan

Yayasan Paramitra adalah organisasi non-pemerintah yang berpengalaman dalam hal pelaksanaan program pengembangan masyarakat, misalnya perawatan kesehatan primer (nutrisi, kesehatan dan sanitasi lingkungan), HIV/AIDS, pemberdayaan perempuan, dan pertanian. Dalam pelaksanaannya, Yayasan Paramitra melibatkan masyarakat sasaran sebagai peserta aktif. Yayasan Paramitra juga berpengalaman dalam bekerjasama dengan institusi pemerintah lokal dalam pelaksanaan proyek pembangunan.

Saat ini Yayasan Paramitra tengah membuka lowongan Petugas Lapangan (PL) dan jadilah salah satu bagian dari kami.

*Segera kirim CV/ Resume Anda ke email ypm@paramitra.or.id Sebelum tanggal 12 Agustus 2023.

#hiring
#openrecruitment
#lowongankerja
#lowongankerjamalang
#yayasanparamitra
#yayasanparamitrajatim

Pemerintah Provinsi Jatim Lakukan Monev terkait Capaian Program MADANI Kabupaten Malang

Kegiatan monev Pemerintah Provinsi Jatim terkait capaian program MADANI di Kab. Malang berupa  kunjungan ke BAPPEDA dengan melibatkan OPD terkait (Dinkes, DPPKB, DP3A, Bakesbangol dan layanan KIA RSUD Kanjuruhan) dan kunjungan ke desa piloting di desa Talangsuko dan Pegadangan Kec. Turen dengan melibatkan dari struktural desa siaga Peduli KIA.

Ada banyak pembelajaran baik yang didapat antara lain strategi advokasi mulai di tingkat desa, kecamatan sampai tingkat kabupaten. Disamping itu salah satu tujuan program MADANI di Kab. Malang terkait advokasi dalam penguatan masyarakat sipil dan kerja-kerja yang dilakukan telah banyak dihasilkan di Kab. Malang diantaranya bentuk regulasi kebijakan mulai desa, kecamatan dan kabupaten. Tidak hanya dalam regulasi kebijakan melainkan hasil advokasi anggaran untuk RAPERDA KIA dan Remaja melalui Dinas Kesehatan.

Begini Cara Bikin Desa Sehat Mata di Kabupaten Probolinggo

Yayasan Paramitra dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Probolinggo, berkolaborasi mewujudkan desa sehat mata. 

Kepala Dinas PMD, Edy Suryanto mengatakan, ada kewenangan yang bisa dilakukan oleh desa untuk kesehatan mata warganya. 

“Di desa ada rumah sehat, Posyandu  dan macam-macam yang bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Desa juga bisa berkolaborasi dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Penggunaan dana desa juga bisa dilakukan untuk berikhtiar dalam program yang direkomendasikan oleh Yayasan Paramitra,” kata Edy dalam sosialiasi gelaran Paramitra di kantor Bupati, Selasa (21/2/2023). 

Menurut Edy, dana desa bisa sampai ke pengadaan kacamata, operasi katarak atau semacamnya. Apabila desa tidak mampu, bisa ditarik ke atas melalui jaringan Yayasan Paramitra yang ada. 

Untuk penggunaan dana desa, tiap desa memiliki spesifik bidang kesehatan tersendiri dan bisa disesuaikan. 

Untuk menuju ke desa sehat mata, juga perlu siaran melalui media, banner dan lainnya.

Direktur Yayasan Paramitra, Asiah Sugianti menjelaskan, sosialisasi tersebut dihadiri oleh sejumlah kepala desa di Kabupaten Probolinggo. 

Mereka diberikan pemahaman menyusun kebijakan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya di pelayanan kesehatan mata.

Pihaknya mengundang narasumber dari DPMD tentang sosialisasi kebijakan desa. Karena sejumlah desa ada yang belum paham tentang kewenangan di desanya, untuk bisa berpikir out of the box sesuai kepentingan masyarakat. 

“Tujuannya agar desa berpikir lebih luas untuk kebutuhan masyarakatnya. DPMD mewadahi dan desa diberi kewenangan. Kami berkecimpung di kesehatan mata dan ini belum masuk ke prioritas. Banyak anak-anak yang butuh kacamata gratis dan lain-lain. Kami ingin mengambil secuil untuk kepedulian terhadap kesehatan mata ini,” jelas Asiah. 

Dia ingin ada peraturan desa (Perdes) yang mengatur itu sehingga akan ada sedikit pendanaan untuk kepedulian terhadap kesehatan mata. Perdes memang ada namun perlu didetailkan. 

Konsultan Yayasan Paramitra, Mashudi menuturkan, kegiatan yang digelar itu untuk merangsang desa agar berinisiatif membangun suatu kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. 

Desa masih belum memahami menyusun kerangka kebijakan. Selanjutnya, ada jaminan terhadap pelayanan kesehatan mata sehingga masyarakat punya kepastian untuk layanan itu.

“Paling tidak mereka tahu inisiatif yang lebih penting. Pertama partisipatif dan penyusunan standard. Entah itu menjadi Perdes maupun perkades (peraturan kepala desa),” tukas Mashudi

Persiapan Forum Dengar Pendapat Isu KIA di Kabupaten Malang

ISE Foundation bersama Yayasan Paramitra Kabupaten Malang melakukan meeting persiapan Forum Dengar Pendapat (FDP) yang akan berlangsung di Puskesmas Turen Kab.Malang. Kegiatan persiapan tepatnya dilaksanakan pada 17 Januari 2023 di aula pertemuan Yayasan Paramitra dengan melibatkan fasilitator, co fasilitator, notulen, dan FC Kabupaten Malang, dan Rise Foundation.


Tahap persiapan sudah 99% untuk FDP yang dilakukan mulai dari peserta yang terlibat, OPD terkait yang terlibat, persiapan tempat dan fasilitas yang diperlukan pada saat FDP, serta serangkaian acara yang dilakukan nanti dalam proses FDP di Kabupaten Malang. FDP yang dilakukan di Kabupaten Malang masih tidak berbeda jauh dengan isu tematik dalam program MADANI yaitu terkait dengan isu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).


Proses selama kegiatan mentoring yang dilakukan oleh Rise Foundation yang tidak kalah penting adalah pemaparan presentasi (PPT) yang digunakan sebagai panduan dalam tahapan-tahapan FDP yang dilaksnakan nanti. Disamping itu fasilitator FDP juga praktik secara langsung yang disaksikan secara langsung oleh Rise Faundation ada bu Antin dan mbk Nurintan. Selama berproses memperagakan FDP fasilitator juga diberi masukan terkait tahapan-tahapan yang dilakukan. Disamping itu juga ada penguatan terhadap proses yang dilakukan oleh co fasilitator terkait apa yang harus dilakukan selama FDP, dan notulen secara pelaporan dan proses yang dilakukan di FDP nanti.


Kegiatan mentoring yang dilakukan berjalan kurang lebih selama 3 jam yang ditutup dengan pemeriksaan dokumen yang dipersiapkan antara lain dokumen daftar hadir, tanda terima pengeluaran, dan lain-lain. Dengan berakhirnya acara, semoga kegiatan FDP yang akan dilakukan selanjutnya berjalan dengan baik di Kabupaten Malang.